berdiriku diantara dua angka 2
kepala hati pikir berbatu
angkuh kukuh meneguh peluh
gemertak retak hati bercanda
Diantara dua angka 2
ada aku dan satu kepala
dia tiap berganti rupa
menerkam terjang pasang mata
Mozaik rupa pergantian masa
tak tengok tak perhatikan
apa mulut kata sang kepala
berdiam teriak mulut dua angka 2
Empat puluh lima kali delapan
dalam hari satu sampai enam
apa dapat diambil dari mulut
dua angka 2 acuhkan masa
ingat kau para kepala
harimu tujuh sedia masa
per satu ada dua puluh empat
berapa cukup untuk berkesah
apa semua kau guna mengelisah ?
lalu apa kau laku untuk hidupmu ?
hidup satu yang apa hanya untukmu ?
lalu bagaimana kepala diatas dan bawahmu ?
pikirkan sebelum jatuh mendengkur
esok akan kemana kau berpijak
menetap pada lumpur coklat
atau badai pasir menggeliat
pantasnya tak ada detik
yang mau kau ajak berdengkur
mereka berontak mendecak
deru nafas melari kencang l
ihat sekeliling tubuh indahmu
mata melihat terpesona
mulut bersentuh ternganga
hidung mencium aroma cendana
tapi sadarkah pikirmu ?
mereka bersama lena mu
terpacu dalam desah dunia
tinggalkan masa besar mereka
kau tuliskan pada setiap lembar
kertas kosong kotak mereka
bahwa kau adalah segalanya
mengalihkan logika pikir segala
segala cara hindari masa
masa besar penganut tahta
tahta kuasa pencari masa
masa emas mesin pengganda
pikir detik sekarang
buat apa detik kau buang
sekarang atau mereka akan jemput
kau tanpa persiapan
kepala hati pikir berbatu
angkuh kukuh meneguh peluh
gemertak retak hati bercanda
Diantara dua angka 2
ada aku dan satu kepala
dia tiap berganti rupa
menerkam terjang pasang mata
Mozaik rupa pergantian masa
tak tengok tak perhatikan
apa mulut kata sang kepala
berdiam teriak mulut dua angka 2
Empat puluh lima kali delapan
dalam hari satu sampai enam
apa dapat diambil dari mulut
dua angka 2 acuhkan masa
ingat kau para kepala
harimu tujuh sedia masa
per satu ada dua puluh empat
berapa cukup untuk berkesah
apa semua kau guna mengelisah ?
lalu apa kau laku untuk hidupmu ?
hidup satu yang apa hanya untukmu ?
lalu bagaimana kepala diatas dan bawahmu ?
pikirkan sebelum jatuh mendengkur
esok akan kemana kau berpijak
menetap pada lumpur coklat
atau badai pasir menggeliat
pantasnya tak ada detik
yang mau kau ajak berdengkur
mereka berontak mendecak
deru nafas melari kencang l
ihat sekeliling tubuh indahmu
mata melihat terpesona
mulut bersentuh ternganga
hidung mencium aroma cendana
tapi sadarkah pikirmu ?
mereka bersama lena mu
terpacu dalam desah dunia
tinggalkan masa besar mereka
kau tuliskan pada setiap lembar
kertas kosong kotak mereka
bahwa kau adalah segalanya
mengalihkan logika pikir segala
segala cara hindari masa
masa besar penganut tahta
tahta kuasa pencari masa
masa emas mesin pengganda
pikir detik sekarang
buat apa detik kau buang
sekarang atau mereka akan jemput
kau tanpa persiapan
0 komentar:
Posting Komentar