semua semangat yang dikobarkan
semua ucapan yang di lontarkan
semua langkah yang ditempuh
membuat kelelahan menyapa
aku lelah
aku jengah
aku penat
aku.....
"sudah puas kau mengeluh gus?" tiba datang sebuah suara, dan dia melanjutkan ...
"apa kau lupa ikrar mu dulu? apa kau lupa siapa dirimu dulu...?
bodoh sekali kau gus, mau maunya kau diperbudak emosimu. kalah kau gus
dulu kau bilang "aku tidak mau kalah" tapi apa sekarang??? kau sudah KALAH"
"hei siapa kau? beraninya kau bilang seperti itu padaku? kau pikir kau itu siapa? mengatur atur diriku? hha? aku tanya kau siapaa????".....
"hahh! lihat saja dirimu ! kau bahkan lupa akan jati dirimu sendiri! kau bahkan lupa siapa aku. dan menanyakan pada dirimu sendiri gusti. hahhaaa..... !"
"diam kau! sudah cukup kau mengganggu ku selama ini. enyah saja kau !"
"mana mungkin aku enyah gusti gustii..... aku ini kau! jati diri mu ! kau tau? kau sekarang sedang dikendalikan. makanya kau tak tau siapa aku. hhahaa!
"C U K U U U U P !!!!! berhenti bicara dan pergi !!!, aku sudah muak dengan semua ini !!! PERGI"
"bagus sekali gus. kau berubah! apa yang ia lakukan hingga kau seperti ini? bicaralah kemudian aku akan pergi secepat cahaya "
"cukup kau bicara. enyah !"
"gus !kalau kau seperti ini. melulu kau akan jatuh. kalau kau jatuh siapa yang akan menolong kalau bukan kau sendiri gus ... sadarlah kalau kau masih kuat. kau gusti yang dulu, yang selalu mencari badai untuk diterjang dan gusti yang selalu lolos dikejar singa. kau tau gus, semua orang merindukan mu. merindukan gusti yang hanya takut SATU. ingat itu gus."
"kau memang benar, tapii...."
"tapi apa?kau tau sekarang kau kebanyakan menggunakan kata "TAPI". dan kau tau "TAPI" itu adalah bukti perubahan mu. kau sekarang mulai lembek dan rapuh. mendengar lagu mellow saja sekarang kau menangis, dan mendengar lagu keras kau juga tak ikut bergerak. malah melamun. dulu saja. kau selalu memarahi ku kalu mendengar lagu cengeng. dan mengompori ku dengan lagu keras itu agar ikut bergerak bersamamu...ayo gusti, sekarang ini banyak orang mencarimu !!! "
"benar. kau adalah aku. aku tau betul itu. kau ingat? dulu kita selalu menertawakan orang menangis saat ia meyesali sesuatu (pria) dan membuat dia tambah keras menangis tambah keras dan keras. dan akhirnya dia sadar kalau apa yang ia lakukan hingga matanya membengkak itu adalah NOL BESAR. kau juga ingat saat kita datang di sebuah perayaan (valentine) tahun ini? kita mengacaukan sebuah pesta. hhaaa. . . ."
"yah aku ingat betul. kau gagah sekali gus, seorang gadis kecil membelalakkan pria diatasmu. hhihiii. aku ingin melihatnya sekali lagi"
"kau gila. mungkin pria itu sudah memperoleh beribu tamparan dari berbagai tipe tangan wanita. haha! kalau aku ingat - ingat lagi. betapa bodohnya kau menerima dia. haha!"
"lalu bagaimana kau sekarang dengan dia. pria yang kau puja puja itu gus?apakah ia sudah sadar?
"arghh sudahlah,biarkan saja dia dengan dunianya sendiri. aku dan dia tidak ada apa pun. aku sudah cukup muak dengan kenangan nya.dan dia tidak perlu sadar"
"apa benar adanya gus, tapi aku lihat kau berbohong..."
"sudahlah. apa kau ingin aku berubah seperti itu lagi, hha? apa kau ingin aku lembek, pingsan di tengah badai atau kau ingin aku diterkam oleh singa ku? kau inginkan itu ?"
"tidak tidak gus. bukan maksudku seperti itu. tapi apa kau sudah yakin seratus persen dengan hal itu?"
"aku sangat yakin, untuk sekarang ini, aku hanya inginkan keluargaku utuh. aku ingin membuat semuanya tertawa bersamaku. aku ingin membuat semua orang disampingku bahagia bersamaku. aku merindukan mereka yang juga merindukanku..."
"tetaplah berjalan di badai mu gus, dan tetaplah berlari di depan singa mu. dan aku akan selalu di dalam dirimu. tak akan ku biarkan seorangpun membelokkan mu dari semua ini."
"terima kasih, kau benar aku. haha! aku juga merindukan berdebat dengan mu. dan terima kasih telah mengingatkan ku."
"sama sama gus. satu hal lagi, sepertinya kau harus memberi makan singa mu itu gus. agar dia berlari lebih cepat dan kuat untuk mengejar mu. hahhaaaaa ........."
"ahh bisa saja kau! kau saja yang akan ku berikan padanya. hhahiahiaiaiaaa...."
semua ucapan yang di lontarkan
semua langkah yang ditempuh
membuat kelelahan menyapa
aku lelah
aku jengah
aku penat
aku.....
"sudah puas kau mengeluh gus?" tiba datang sebuah suara, dan dia melanjutkan ...
"apa kau lupa ikrar mu dulu? apa kau lupa siapa dirimu dulu...?
bodoh sekali kau gus, mau maunya kau diperbudak emosimu. kalah kau gus
dulu kau bilang "aku tidak mau kalah" tapi apa sekarang??? kau sudah KALAH"
"hei siapa kau? beraninya kau bilang seperti itu padaku? kau pikir kau itu siapa? mengatur atur diriku? hha? aku tanya kau siapaa????".....
"hahh! lihat saja dirimu ! kau bahkan lupa akan jati dirimu sendiri! kau bahkan lupa siapa aku. dan menanyakan pada dirimu sendiri gusti. hahhaaa..... !"
"diam kau! sudah cukup kau mengganggu ku selama ini. enyah saja kau !"
"mana mungkin aku enyah gusti gustii..... aku ini kau! jati diri mu ! kau tau? kau sekarang sedang dikendalikan. makanya kau tak tau siapa aku. hhahaa!
"C U K U U U U P !!!!! berhenti bicara dan pergi !!!, aku sudah muak dengan semua ini !!! PERGI"
"bagus sekali gus. kau berubah! apa yang ia lakukan hingga kau seperti ini? bicaralah kemudian aku akan pergi secepat cahaya "
"cukup kau bicara. enyah !"
"gus !kalau kau seperti ini. melulu kau akan jatuh. kalau kau jatuh siapa yang akan menolong kalau bukan kau sendiri gus ... sadarlah kalau kau masih kuat. kau gusti yang dulu, yang selalu mencari badai untuk diterjang dan gusti yang selalu lolos dikejar singa. kau tau gus, semua orang merindukan mu. merindukan gusti yang hanya takut SATU. ingat itu gus."
"kau memang benar, tapii...."
"tapi apa?kau tau sekarang kau kebanyakan menggunakan kata "TAPI". dan kau tau "TAPI" itu adalah bukti perubahan mu. kau sekarang mulai lembek dan rapuh. mendengar lagu mellow saja sekarang kau menangis, dan mendengar lagu keras kau juga tak ikut bergerak. malah melamun. dulu saja. kau selalu memarahi ku kalu mendengar lagu cengeng. dan mengompori ku dengan lagu keras itu agar ikut bergerak bersamamu...ayo gusti, sekarang ini banyak orang mencarimu !!! "
"benar. kau adalah aku. aku tau betul itu. kau ingat? dulu kita selalu menertawakan orang menangis saat ia meyesali sesuatu (pria) dan membuat dia tambah keras menangis tambah keras dan keras. dan akhirnya dia sadar kalau apa yang ia lakukan hingga matanya membengkak itu adalah NOL BESAR. kau juga ingat saat kita datang di sebuah perayaan (valentine) tahun ini? kita mengacaukan sebuah pesta. hhaaa. . . ."
"yah aku ingat betul. kau gagah sekali gus, seorang gadis kecil membelalakkan pria diatasmu. hhihiii. aku ingin melihatnya sekali lagi"
"kau gila. mungkin pria itu sudah memperoleh beribu tamparan dari berbagai tipe tangan wanita. haha! kalau aku ingat - ingat lagi. betapa bodohnya kau menerima dia. haha!"
"lalu bagaimana kau sekarang dengan dia. pria yang kau puja puja itu gus?apakah ia sudah sadar?
"arghh sudahlah,biarkan saja dia dengan dunianya sendiri. aku dan dia tidak ada apa pun. aku sudah cukup muak dengan kenangan nya.dan dia tidak perlu sadar"
"apa benar adanya gus, tapi aku lihat kau berbohong..."
"sudahlah. apa kau ingin aku berubah seperti itu lagi, hha? apa kau ingin aku lembek, pingsan di tengah badai atau kau ingin aku diterkam oleh singa ku? kau inginkan itu ?"
"tidak tidak gus. bukan maksudku seperti itu. tapi apa kau sudah yakin seratus persen dengan hal itu?"
"aku sangat yakin, untuk sekarang ini, aku hanya inginkan keluargaku utuh. aku ingin membuat semuanya tertawa bersamaku. aku ingin membuat semua orang disampingku bahagia bersamaku. aku merindukan mereka yang juga merindukanku..."
"tetaplah berjalan di badai mu gus, dan tetaplah berlari di depan singa mu. dan aku akan selalu di dalam dirimu. tak akan ku biarkan seorangpun membelokkan mu dari semua ini."
"terima kasih, kau benar aku. haha! aku juga merindukan berdebat dengan mu. dan terima kasih telah mengingatkan ku."
"sama sama gus. satu hal lagi, sepertinya kau harus memberi makan singa mu itu gus. agar dia berlari lebih cepat dan kuat untuk mengejar mu. hahhaaaaa ........."
"ahh bisa saja kau! kau saja yang akan ku berikan padanya. hhahiahiaiaiaaa...."
0 komentar:
Posting Komentar