Yea, guess you right boy. I've ever told you that the one who can change my mind, or even my attitude, they're the great man ever born. I know myself inside and outside clearly, but sometimes the emotion control me. I can't do anything if it happen, I just can blame it to my body. Although it's so wrong, I think I don't care! I don't even know what you wanna say or what you wanna do with me. It's only me, myself and I. I DON'T CARE !!!
Itulah sepenggal ucapan yang selalu saya pegang teguh. kekerasan hati dan pikiran selalu membuat saya menjadi orang yang kalah, dalam artian kalah dengan emosi yang saya miliki. Selalu saja saya gembor -gemborkan kebenaran -kebenaran yang salah, karena dibenarkan oleh emosi. Sangat gila sekali saat dia mengendalikan raga ini. Right Brain Programming yang saya miliki ternyata salah. Bisa jadi gagal kalau tak segera di benarkan. Dan berdasarkan pengakuan seoarang ahli hypno teraphy yang bernama Bapak Pary Adi, beliau menuturkan bahwa perbandingan antara otak kanan dan otak kiri berbeda jauh sekali. Dan yang memegang kendali adalah otak kanan. karena otak kanan adalah programming brain yang sebenarnya. Otak kiri memegang logika, jika kita tahu sesuatu hal itu tidak baik / salah, tetap saja dilakukan karena programming brain nya sudah salah duluan. ahha!
Pola pikir yang saya punya tetap saya pegang teguh dan saya pertahankan sebisa mungkin. Akan tetapi setelah saya pelajari lebih banyak, ternyata saya dalam kontrol emosi pada waktu itu. Jangan pernah sekali -kali mau kau dikendalikan nya. Kau tak pernah tau apa yang akan datang pada mu waktu itu. Memang terkadang orang -orang masih banyak yang gengsi, jaim dengan perkara sepele ini. Tapi ada hal yang besar jika Anda mempelajari lebih diri Anda sebenarnya. Diri Anda yang dari dalam hati. Jangan pernah mau diperdudak oleh emosi. Hahh! apa itu emosi. . . kecil. Anda mampu mengalahkan nya, saya saja bisa. Bagaimana dengan Anda?
Dan benar adanya saya telah berubah. Saya merasakan perubahan yang sangat drastis. Saya mengakui bahwa saya dulunya adalah manusia "apriori", manusia yang melakukan penolakan sebelum tau betul apa yang akan diterima. Menolak dengan kasar apa yang dianggap tak sama dengan pemikiran dan bertentangan dengan prinsip. Selalu sinis terhadap hal bagus yang mengancam keberadaan. Dan pada akhirnya saya memperoleh Age Discrimination. Orang -orang yang berada di atas saya menganggap omongan saya adalah kosong. Mereka memandang sebelah mata keberadaan saya. Banyak pula yang bilang bahwa tak seharusnya saya memperdebatkan sesuatu yang seharusnya tidak saya bahas sama sekali. Katanya "Bahasa mu terlalu tinggi! rak pantes reti rak!!!"
Terserah apa kata mereka, saya memang tidak pernah peduli. > Tapi itu dulu sekali. Sebelum saya menemukan seseorang yang benar -benar hebat 'he's the one who can change me'. Sedikit merubah pola pikir saya, dan melumerkan kekerasan hati saya. Hanya sebagian kecil, tapi sungguh berdampak luar biasa bagi kehidupan saya. Saya tidak mau terlalu di pusingkan dengan keadaan cinta saya,terlalu riskan untuk di pikirkan, apa lagi dibicarakan. Saya hanya ingin fokus terhadap impian saya. Tapi juga tidak lupa terhadap apa yang sudah saya miliki. Saya akan anggap omongan anda adalah semangat, pemacu, dan singa yang mengejar. Kalian adalah kesuksesan saya, para pendamping yang kadang tak terlihat. (maaf)
Perubahan ini hanya dimulai dari yang kecil. Seperti apa yang pernah Chairil Anwar utarakan. Jika kita ingin merubah dunia kita harus merubah dari sesuat yang kecil, dari diri kita, kemudian merubah kota, merubah negara dan merubah dunia...
Itulah sepenggal ucapan yang selalu saya pegang teguh. kekerasan hati dan pikiran selalu membuat saya menjadi orang yang kalah, dalam artian kalah dengan emosi yang saya miliki. Selalu saja saya gembor -gemborkan kebenaran -kebenaran yang salah, karena dibenarkan oleh emosi. Sangat gila sekali saat dia mengendalikan raga ini. Right Brain Programming yang saya miliki ternyata salah. Bisa jadi gagal kalau tak segera di benarkan. Dan berdasarkan pengakuan seoarang ahli hypno teraphy yang bernama Bapak Pary Adi, beliau menuturkan bahwa perbandingan antara otak kanan dan otak kiri berbeda jauh sekali. Dan yang memegang kendali adalah otak kanan. karena otak kanan adalah programming brain yang sebenarnya. Otak kiri memegang logika, jika kita tahu sesuatu hal itu tidak baik / salah, tetap saja dilakukan karena programming brain nya sudah salah duluan. ahha!
Pola pikir yang saya punya tetap saya pegang teguh dan saya pertahankan sebisa mungkin. Akan tetapi setelah saya pelajari lebih banyak, ternyata saya dalam kontrol emosi pada waktu itu. Jangan pernah sekali -kali mau kau dikendalikan nya. Kau tak pernah tau apa yang akan datang pada mu waktu itu. Memang terkadang orang -orang masih banyak yang gengsi, jaim dengan perkara sepele ini. Tapi ada hal yang besar jika Anda mempelajari lebih diri Anda sebenarnya. Diri Anda yang dari dalam hati. Jangan pernah mau diperdudak oleh emosi. Hahh! apa itu emosi. . . kecil. Anda mampu mengalahkan nya, saya saja bisa. Bagaimana dengan Anda?
Dan benar adanya saya telah berubah. Saya merasakan perubahan yang sangat drastis. Saya mengakui bahwa saya dulunya adalah manusia "apriori", manusia yang melakukan penolakan sebelum tau betul apa yang akan diterima. Menolak dengan kasar apa yang dianggap tak sama dengan pemikiran dan bertentangan dengan prinsip. Selalu sinis terhadap hal bagus yang mengancam keberadaan. Dan pada akhirnya saya memperoleh Age Discrimination. Orang -orang yang berada di atas saya menganggap omongan saya adalah kosong. Mereka memandang sebelah mata keberadaan saya. Banyak pula yang bilang bahwa tak seharusnya saya memperdebatkan sesuatu yang seharusnya tidak saya bahas sama sekali. Katanya "Bahasa mu terlalu tinggi! rak pantes reti rak!!!"
Terserah apa kata mereka, saya memang tidak pernah peduli. > Tapi itu dulu sekali. Sebelum saya menemukan seseorang yang benar -benar hebat 'he's the one who can change me'. Sedikit merubah pola pikir saya, dan melumerkan kekerasan hati saya. Hanya sebagian kecil, tapi sungguh berdampak luar biasa bagi kehidupan saya. Saya tidak mau terlalu di pusingkan dengan keadaan cinta saya,terlalu riskan untuk di pikirkan, apa lagi dibicarakan. Saya hanya ingin fokus terhadap impian saya. Tapi juga tidak lupa terhadap apa yang sudah saya miliki. Saya akan anggap omongan anda adalah semangat, pemacu, dan singa yang mengejar. Kalian adalah kesuksesan saya, para pendamping yang kadang tak terlihat. (maaf)
Perubahan ini hanya dimulai dari yang kecil. Seperti apa yang pernah Chairil Anwar utarakan. Jika kita ingin merubah dunia kita harus merubah dari sesuat yang kecil, dari diri kita, kemudian merubah kota, merubah negara dan merubah dunia...
0 komentar:
Posting Komentar